Ini cerita beberapa pekan yang lalu. Tepatnya dua minggu yang lalu, hari Sabtu, 27 Juni 2020.
Atas permintaan suami, kami mengadakan rapat internal keluarga semester I di tahun 2020 ini. Sekaligus merencanakan berbagai kegiatan di semester berikutnya.
Yang kami bahas antara lain tentang keuangan, penghematan air dan listrik, kebutuhan intenet, proyek keluarga, kepengurusan saya di IP, bisnis baru suami yaitu Roda Raja, serta kegiatan ibadah selama pandemi.
Lucunya, sesebapak bikin undangan dong, untuk kegiatan ini ??.
Berikut undangan rapat yang dibuat oleh sesebapak tercinta

Undangan Rapat Internal Keluarga
Baca Surat Undangan itu saya kok gagal fokus ke kata-kata “Engkau yang Tersayang”. Hihihi. . . ?
Oiya, masing-masing dari kami juga mengungkapkan permasalahan serta kendala di dalam rumah. Akhtar, si sulung sudah bisa berpendapat dan menyuarakan isi hatinya. Berbeda dengan si Adik yang masih tercampur antara kenyataan dengan imajinasinya. 😀
Kenapa sih kami membuat rapat ini?
Ternyata eh ternyata, kami merasakan kenyamanan saat melakukannya. Sesuatu yang jelas tujuannya, terencana dan berjadwal di awal itulah titik temu kenyamanan kami berdua.
Yang juga sesuai dengan bakat dominan kami berdasarkan tes Talents Mapping. Yaitu Fokus.
Seperti apakah orang dengan bakat fokus itu?
Orang yang berbakat fokus itu membutuhkan tujuan yang jelas. Tujuan inilah yang berfungsi sebagai kompas untuk menentukan prioritas, menjalaninya, dan membuat koreksi seperlunya untuk tetap berada dijalur yang benar.
Tanpa tujuan, hidup dan pekerjaan orang dengan bakat ini biasanya cepat frustrasi.
Nah, agar semua kegiatan di dalam rumah utamanya yang dilakukan bersama tetap pada tujuan, kami membuat rapat internal keluarga ini. Sehingga jelas tugas dan peran masing-masing anggota keluarga.
Misalnya dalam proyek keluarga.
Kami membagi kegiatan ini ke dalam tiga kategori, yaitu:
- Proyek keluarga mingguan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempererat kelekatan antar keluar. Saya dan suami secara bergantian menjadi penanggung jawab mingguan. Penanggung jawab ini yang bertugas sebagai perencana kegiatan. Sampai saat ini, kami sudah melaksanakan 2 proyek mingguan yaitu membuat bakso dan bermain layang-layang.
- Proyek keluarga bulanan
Tujuan dari proyek bulanan ini adalah untuk mengenalkan atau memberi pemahaman suatu hal kepada anak. Misalnya di bulan ini, kami ingin membuat kegiatan terkait Idul Adha. Sebagai sarana memperkenalkan Idul Adha dan kisah-kisah dibalik Idul Adha.
- Proyek anak
Kalau proyek anak ini sebenarnya bertujuan agar saya semangat untuk membuat satu kegiatan setiap minggunya bersama anak. Terutama saat suami bekerja. Idealnya memang dibuat setiap hari. Namun, saya ingin mencoba 1 kegiatan per minggu dahulu. Belajar konsisten, jika sudah konsisten baru ditingkatnya sedikit demi sedikit.
Apa yang dirasakan setelah melaksanakan rapat sekaligus mengimplementasikannya?
Kami merasa lebih tenang dan pede menjalankan peran masing-masing. Tidak lagi saling menunggu, juga tak ada lagi tumpang tindih pekerjaan. Juga mengurangi perdebatan karena sudah disepakati di awal.
Walaupun tentu saja masih ada kekurangan dan kesalahan yang kami buat. Atau beberapa rencana yang berubah atau malah tidak dilakukan. Tapi tak apa, itu bisa kami jadikan bahan evaluasi untuk bulan-bulan berikutnya. Kami, terutama saya sungguh mengapresiasi perkembangan kami dalam berumah tangga. Tujuh tahun adalah angka kecil untuk ukuran berkeluarga. Masih menanti tahun-tahun di depan sana untuk kami lalui bersama dengan tantangan yang bisa jadi ringan bisa jadi berat.
Semoga, semoga Allah menuntun kami untuk selalu sakinah, mawadah, warahmah. . .
Aamiin. . .
Tidak ada Komentar