Selamat pagiii. . . .
Pagi ini pingin cerita tentang diary anak dan jurnal kegiatan anak. Dua hal yang memang sudah lama ingin saya lakukan sekaligus sebagai tugas di bunda cekatan, Institut Ibu Profesional.
Mengapa diary anak dan jurnal kegiatan anak?
Hal ini merujuk dari buku Fitrah Based Education karangan Ust. Harry Santosa. Yaitu pendekatan penilaian paling sesuai untuk anak usia 0-6 tahun adalah dengan pengamatan dan pendokumantasian pengalaman bermain secara spontan. Menurut saya, diary anak adalah salah satu moda untuk melakukan pengamatan dan pendokumentasian ini.

Diary anak
Dalam buku ini juga dibahas tentang buku orang tua. Buku orang tua adalah rancangan kurikulum personal masing-masing anak. Karena di sini diterangkan bahwa pendidikan tak lagi bisa diseragamkan.
Nah, untuk membuat buku orang tua ini, diperlukan tools yang disebut design thinking (kemampuan berpikir yang berbeda). Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui dan berempati dengan anak-anak atau peserta didik, melihat dari sudut pandang kita yaitu memvisikan atau menghadirkan semua kemungkinan yang baik di masa depan, memilih solusi atau perancangan yang terbaik dan paling realistis, mengeksekusi solusi menjadi aksi..
Untuk memulai buku orang tua ini, kita diminta untuk memulai dengan jurnal kegiatan (usia 0-6 tahun). Jurnal kegiatan ini nantinya akan membantu kita dalam mengetahui dan berempati pada anak karena jurnal kegiatan ini berisi dokumentasi anak.
Jurnal kegiatan adalah catatan profile anak, sifat unik, keunikan, karya, penghargaan, dan aktivitas yang sangat disukai dan berkesan.
Adapun langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:
1. Mulailah dengan kegiatan atau proyek sederhana.
2. Dokumentasikan dengan empati untuk melihat kebutuhan dan perkembangan setiap aspek fitrahnya.
3. Refleksikan semua aspek fitrah ananda, baik sebelum maupun sesudah kegiatan. Munculkan ide-ide baru dan keren untuk kegiatan berikutnya.
4. Rancang kegiatan atau proyek dari ide terpilih. Kembali lakukan kegiatan di no.1
Lalu komponen apa yang seharusnya ada dalam Jurnal Kegiatan itu?
1. Profile anak sebelum kegiatan
2. Tema dan tujuan kegiatan
3. Rencana kegiatan berbasis fitrah
4. Observasi Aspek Fitrah setelah kegiatan
5. Tanda-tanda fisik yang menggambarkan antusias, komentar anak dan fasilitator.
Dasar-dasar itulah yang akhirnya membuat saya berkeinginan untuk menjadikan salah satu kegiatan anak yang saya tulis di diary dijadikan jurnal kegiatan anak.
Dari 22 kegiatan anak yang saya tulis di diary, saya akhirnya memilih jurnal kegiatan tentang proyek keluarga kami.
baca: Ramadhanku Bahagiaku
Dan inilah jurnal kegiatan yang saya buat untuk anak pertama

Jurnal Kegiatan Anak
Berisi tentang Judul kegiatan, hari dan tanggal, tempat, tujuan kegiatan, foto, tanda pada anak (senang, tak suka), observasi tiap aspek fitrah.
Pertama kali buat dan ternyata membuat senang. Semoga kegiatan ini bisa saya lakukan secara rutin. Tak hanya untuk memenuhi tugas.
Bismillah. . .
Oiya, besok sudah puasa.
Selamat menunaikan ibadah puasa, mohon maaf lahir batin
Sumber:
Buku Fitrah Based Education
Ust Harry Santosa
Tidak ada Komentar