Problem Based Learning : Mengambil Sampah di Sekitar Kompleks Perumahan

Kehidupan, bumi, tumbuhan, dan sampah memang menjadi salah satu bahasan seru yang sering aku dan sulungku diskusikan. Mungkin awalnya memang karena aku sering mengajaknya berkeliling lingkungan rumah dan berdiskusi ringan tentang sampah. Juga karena dia melihat langsung dampak sampah yang penuh di got sehingga membuat saluran air penuh dan kadang meluap. Ditambah buku-buku yang dia baca tentang bumi dan tayangan-tayangan di youtube yang dia tonton. Mah, bagaimana sih cara biar tanamannya banyak? Tanyanya suatu saat setelah dia melihat tayangan tentang manfaat tanaman bagi tubuh dan dampak ketika tanaman mulai berkurang. Saat itu, kami juga berdiskusi panjang. Namun, berhenti sampai diskusi saja. Mah, bagaimana cara kita mengurangi sampah di bumi? Tanyanya kali ini. Dari hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan Akhtar, seperti buang sampah di tempatnya. Kalau belanja bawa tas belanja sendiri. Jawabku. Kalau plastik dari belanja sih bisa aku buat parasut atau aku buat yang lain Mah. Yang besar gitu loh Mah. (maksud dia, yang berdampak besar). Lalu, aku carikan di youtube tentang Pandawara yang beberapa saat ini sedang viral. Aku perlihatkan bagaimana kakaknya mengambil sampah di sungai. Aku kan nggak punya peralatannya Mah. katanya lagi. Maka aku pun memberi saran. Akhtar bisa mulai dari hal yang sederhana dan di…

Segarnya Me Time dengan Sheet Mask setelah Bersepeda dengan Anak
Aktivitas , Curhat / 9 Maret 2022

Akhir-akhir ini, bersepeda masuk ke jadwal harian aku dan anak-anak. Untuk menyalurkan energi anak-anak sebelum belajar dan memenuhi kebutuhan anak-anak untuk bermain di luar. Aku sendiri menjadikan sepedaan sebagai self care untuk menjaga kesehatan jiwa dan raga. Aku dan anak-anak biasanya bersepeda sekitar jam 9 pagi. Matahari Kudus mulai terik di jam ini. Bersepeda bersama anak mempunyai banyak manfaat. Selain untuk menyalurkan energi anak-anak, sebagai bentuk olahraga dalam rangka menjaga kesehatan jiwa dan raga, juga untuk memperkuat bonding aku dan anak-anak. Dengan bersepeda, aku juga jadi tahu teman-teman anakku dan bagaimana anak-anak bermain. Namun, ada 1 hal yang menjadi tantangan saat harus bersepeda keluar rumah. Ya, kulitku jadi kusam karena seringnya terkena sinar matahari. Apalagi semenjak punya anak, merawat wajah memang bukan hal yang utama. Seringnya aku hanya menggunakan pembersih muka dan pelembab. Sekarang, ketika anak mulai besar, aku mulai ingin merawat wajahku. Aku mulai tertarik dengan serum dan sheet mask. Kali ini aku mau share pengalaman dan sedikit review tentang Pond’s Triple Glow Serum dan Pond’s Triple Glow Serum Mask. Siapa tahu, ibu-ibu lain yang juga mengalami hal yang sama, wajah kusam dan ingin kulit cerah maksimal, tidak merasa sendiri dan dapat informasi tentang perawatan wajah. POND’S Triple Glow…

Jurnal Kegiatan: Membuat Donat
Aktivitas , Jurnal Kegiatan Anak , Keluarga / 21 Oktober 2020

Anak-anak sangat suka donat. Selain cilok, donat adalah makanan yang sering keluarga kami buat. Bahkan setiap belanja bulanan tak lupa saya membeli terigu protein tinggi. Dan selalu sedia fermipan. Agar sewaktu-waktu anak ingin membuat donat atau bingung mau ngapain, kami bisa langsung membuat donat. Hari Ahad lalu, Mama, Akhtar, dan Arfa membuat donat. Papa ke tempat Uti untuk suatu urusan. “Akhtar, mau bikin donat?” tanya saya pada Akhtar. “Mau!” matanya terlihat berbinar. “Oke, kita buat donat ya. Mama minta tolong boleh?” “Tolong belikan Mama telur dan susu.” “Oke. Tapi nanti aku lupa.” Jawabnya “Mama catetin ya!” Saya ambil kertas lalu mencatat apa yang perlu Akhtar beli. Setengah kilogram telur dan 3 saset susu bubuk. Setelah mengenakan masker, Akhtar pun berangkat ke warung tetangga untuk belanja. Kami lalu membuat adonan setelah Akhtar pulang. Akhtar bertugas menuang susu dan fermipan yang sudah mengembang. Arfa bertugas menuang gula. Mama bertugas menghancurkan kentang, menuang tepung, telur dan margarin. Kami tutup adonan dengan kain basah setelah semua adonan tercampur. Sambil menunggu mengembang, kami sarapan, mandi dan menonton TV. Sekitar jam 10 kami mulai membentuk adonan. Saya membetuk adonan sesuai standar. Bundar dan bolong ditengah. Walaupun hasilnya beletotan sih. hihihi. Anak-anak membuat donat dengan bentuk bebas….

Jurnal Kegiatan dan Observasi Bakat Anak: Membuat Slime
Aktivitas , Jurnal Kegiatan Anak , Keluarga / 21 September 2020

Dua minggu lalu, keluarga Novada kembali membuat family project sederhana. Project ini terjadi karena permintaan Akhtar yang berulang untuk membuat slime. Akhirnya, Ahad, 12 September 2020 kami pun membuat slime. Hari sebelumnya, kami sama-sama menonton tutorial membuat slime di youtube. Lalu mengingat-ingat bahan apa saja yang dibutuhkan. Dan bersepakat akan membuatnya di siang hari di hari Ahad. Sedangkan Ahad paginya kami sepakat untuk dibagi menjadi 2 tim karena 2 anak memiliki dua ide kegiatan. Mama dan Arfa main ke Taman Gondang Manis. Akhtar dan papa membaca buku di rumah sekaligus membeli bahan membuat slime. Siangpun tiba. Kami bersama-sama mempersiapkan alat dan bahan. Saat itulah peran dibagi. Akhtar, Arfa, dan papa berperan membuat slime, mama bagian mendokumentasikan kegiatan. Bahannya cukup mudah. Hanya lem povinal gom air pewarna (optional) Sedangkan alatnya, cukup wadah untuk mencampur botol untuk mencampur aktivator pengaduk Proses pembuatan pun dimulai. Di pembuatan slime pertama. Papa bertindak sebagai operator utama. Akhtar sebagai asisten dan membantu papa. Arfa? Seperti biasa dia sibuk membuat percobaannya sendiri. hihihi. Hal pertama yang dilakukan adalah membuat aktivator. Yaitu mencampur gom dengan air. Lalu dikocok agar tercampur sempurna. Satu botol gom untuk 100ml air. Setelah itu, di wadah terpisah, tuang lem povinal dan pewarna (optional). Lalu…

Jurnal Kegiatan Anak: Jelajah Alam
Aktivitas , Keluarga / 3 Agustus 2020

11 Juli 2020 Sekitar 3 minggu yang lalu. Keluarga Novada membuat family project kedua.Mama sebagai PJ waktu itu. Karena saat itu anak-anak terlihat sedang tertarik dengan layang-layang, maka mama memutuskan untuk bermain layang-layang di tanah lapang di dekat tempat tinggal. Tanah lapang ini adalah sebuah tanah kosong yang sepertinya akan dibangun perumahan. Disekililingnya terdapat kebun singkong, tebu, dll. Luas dan sepi. Kami merasa aman bermain disitu dimasa pandemi seperti ini. Pukul 07.30 WIB, setelah sarapan, berangkatlah kami naik motor kesana. Sesampainya disana kami langsung bermain layang-layang. Akhtar berlarian mencoba menerbangkan layang-layang. Papa mencoba menerbangkan layang-layang milik Arfa. Entah apa yang terjadi, layang-layang tak bisa naik ke atas. Papa pun sudah mencoba berbagai macam cara untuk menerbangkannya. Tapi belum berhasil. Anak-anak mulai bosan dengan layang-layang. Akhtar mulai mencari kegiatan lain. Dia tertarik dengan angka-angka yang terdapat pada patok-patok dari semen. Sepertinya menunjukkan nomor rumah. Patok-patok tersebut banyak yang tak terlihat karena tertutup rerumputan yang meninggi. Serasa menemukan harta karun, Akhtar sangat senang saat menemukan patok bernomor tersebut disela-sela rumput. Pun dengan Arfa. Dia mengikuti apa yang kakaknya lakukan. Berlarian mencari patok-patok dan heboh saat bisa menemukannya. Lalu, saat mencari patok tersebut, Akhtar dan Arfa menemukan jalan setapak. Akhtar penasaaran dan ingin…

Jurnal Kegiatan Anak: Berbagi saat Pandemi
Aktivitas , Keluarga / 3 Juni 2020

Covid-19, virus yang saat ini sedang menyebar ke seluruh dunia. Termasuk Indonesia. Yang sudah dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO. Covid-19 adalah salah satu bahasan menarik saat ini karena telah banyak merubah tatanan kehidupan. Termasuk ekonomi. Banyak pekerja yang biasanya bekerja di kantor, harus bekerja di rumah. Bahkan tak sedikit yang di rumahkan karena pengurangan produksi. Atau pelaku bisnis kecil yang dibayang-bayang gulung tikar karena adanya anjuran untuk di rumah saja dan pembatasan sosial berskala besar. Kondisi ini lah yang kemudian membuat kami membuat projek keluarga yang bertemakan sosial: Berbagi saat Pandemi. Tujuannya adalah agar anak-anak belajar berempati dengan merasakan langsung menyiapkan dan membagikan bingkisan kepada yang membutuhkan. Kami sempat berpikir untuk mencari tahu tetangga yang terdampak melalui RT atau RW. Atau membeli dagangan petani atau pebisnis yang terdampak covid-19. “Pah, ayok lah pah tanya ke pak RT siapa aja yang membutuhkan.” Kata saya pada suami. “Mama ajalah, kan papa ga kenal. Sungkan juga.” Jawab suami. Dan begitulah, maju mundur karena kami sama-sama perlu tenaga luar biasa untuk bertanya, mendata, dll dari orang yang belum kami kenal. Maklum, winning others over kami di tes Tallent Mapping hitam. Artinya kami ini tak bisa sok kenal sok dekat walaupun untuk tujuan yang…

Proyek Keluarga Novada: Ramadhanku Bahagiaku
Aktivitas , Keluarga , Orientasi Komunitas / 12 April 2020

Orientasi Kampung Komunitas Ibu Profesional memberi tantangan mahasiswinya untuk membuat proyek kegiatan. Boleh proyek dan kegiatan apa saja. Boleh proyek keluarga, proyek komunitas, atau proyek sosial. Apa saja. Saya beberapa kali memikirkan apa yang harus saya buat. Karena saya ingin membuat proyek yang saya buat bisa dijalankan. Tidak hanya dalam selembar kertas. Sempat terpikir untuk membuat proyek sosial. Apalagi dimasa pandemi seperti ini. Jiwa saya bergejolak untuk melakukan sesuatu. Menginisiasi sesuatu. Namun, dengan berbagai macam pertimbangan dan keadaan pada akhirnya saya baru bisa membantu dari dalam rumah. Belum bisa bergerak keluar. Dan Akhirnya, Proyek Keluarga lah yang saya pilih. Kegiatan yang memang lekat dengan keseharian dan kemungkinan besar terlaksana. “Ramadhanku Bahagiaku” adalah judul kegiatan kami. Ramadhan, yang akan datang dalam hitungan hari, menjadi momen saya dan suami untuk merumuskan kegiatan apa yang akan kami lakukan untuk mengenalkan apa itu Ramadhan dan puasa kepada anak-anak. Khususnya anak usia 0-7 tahun. Dimana puasa belum menjadi kewajiban bagi mereka. Namun sebagai orang tua kami merasa berkewajiban untuk mengenalkan Ramadhan dan puasa kepada mereka dengan cara menyenangkan Dan inilah rumusan proyek keluarga kami dalam menyambut Ramadhan. ================================================================================ Proyek Keluarga Novada Judul: Ramadhanku Bahagiaku Tema: Ramadhan Ceria Keluarga Novada Landasan Teori: Anak-anak Keluarga Novada masih…

Perpustakaan dan Bukunya yang Mewarnai Literasi
Aktivitas , Keluarga , Ulasan Buku / 4 Oktober 2019

Beberapa minggu yang lalu saya menulis tentang anak-anak dan perpustakaan Baca: Anak-anak dan perpustakaan. Masih seputaran perpustakaan, kali ini saya ingin menulis pengalaman kami membaca dan meminjam buku di perpustakaan daerah Kudus. Kami memang menjadikan berkunjung ke perpustakaan sebagai agenda mingguan anak-anak. Setiap hari Rabu, kami akan mengembalikan buku lalu meminjam yang baru. Saat peminjaman inilah kami sering menemukan momen wow tentang buku-buku perpustakaan. Bayangan saya, buku-buku di perpustakaan hanya berisi tentang buku cerita klasik atau cerita-cerita zaman dahulu. Karena memang selama ini, saya kurang dekat dengan perpustakaan. Saat masih sekolah, datang ke perpustakaan hanya saat ada tugas saja. Namun nyatanya, saya dan anak-anak sering menemukan buku anak-anak yang berisi dan menarik untuk anak-anak. Ada buku pop up, cerita-cerita modern, board book, dll. Contohnya buku yang kami pinjam 2 minggu lalu. Ada 5 buku yang kami pinjam yaitu Apa Itu Magnet, Teman Baru Toffi, Samudera, I Can Draw People, dan Misi: Selamatkan Bumi. Dari kelima buku tersebut, ada 2 yang membuat saya tertarik dan sangat disukai anak-anak yaitu I Can Draw People, dan Misi:Selamatkan Bumi. 1. I Can Draw People Buku ini pilihan saya. Sejak pertama melihatnya, saya langsung memutuskan untuk meminjamnya. Saya pikir, buku ini akan sangat membantu saya menemani anak-anak menggambar. Mengingat…

Anak-Anak dan Perpustakaan
Aktivitas , Keluarga / 18 September 2019

23 Juli 2019 Pertama kali Akhtar dan Arfa ke Perpustakaan Daerah Kudus adalah saat mereka mengikuti kegiatan Yuk Main Kudus. Kebetulan saat itu Yuk Main mengadakan kegiatan berupa pengenalan literasi pada anak-anak. Hari ini, kali kedua Akhtar dan Arfa ke Perpusda. Saya mengajak mereka kesana dengan tujuan mengenalkan mereka pada perpustakaan. Bahwa ada tempat yang menyediakan banyak buku untuk dibaca dan dipinjam. Mereka cukup antusias. Entah antusias karena akan diajak keluar atau antusias karena buku. Apapun alasannya, saya cukup senang dan berusaha menjaga antusiasme mereka. Sampai disana, Arfa tertarik pada air mancur di halaman depan. Dengan susah payah, saya membujuknya agar masuk. Sampai di dalam, kami mengisi daftar tamu membuat kartu keanggotaan, kemudian menitipkan tas. Tibalah waktu kami masuk ke ruang buku anak-anak. Sebuah ruangan dimana terdapat banyak buku tentang anak-anak tertata rapi di rak-rak yang ditempatkan di sisi-sisi dinding. Ada juga mainan berupa balok, serta televisi dan perangkatnya. Apa yang terjadi pada anak-anak? Mereka masih sangat antusias. Mereka langsung menuju lemari berisi mainan balok dari kayu. Mereka mengeluarkan mainan-mainan tersebut dari lemari kemudian memainkannya. “Akhtar seneng?” Tanya saya pada Akhtar. “Iya, seneng.” Jawab Akhtar dengan berbinar. “Arfa seneng?” Tanya saya pada Arfa. “Seneng.” Jawabnya riang. Kebetulan saat itu, ruangan…

Belajar Pola Asuh Ramah Otak
Aktivitas / 16 Juli 2019

Buku itu berjudul “Membangun Karakter Anak Melalui Brain-Based Parenting (Pola Asuh Ramah Otak)”. Buku yang menjadi bahan diskusi kegiatan Sinau Buku Sabtu, 13 Juli 2019 lalu. Sinau Buku adalah klub buku yang digagas oleh mbak Nurul. Seorang sahabat, penggerak literasi dan pendidikan anak usia dini. Beliau juga pernah mengajar di sekolah dengan metode Brain-Based Parenting, seperti buku yang sedang dibahas. Mbak Nurul menjelaskan bahwa tujuan dibukanya klub buku ini adalah untuk mengembalikan kita ke buku. Buku sebagai referensi utama meski tersebar informasi di media sosial maupun di internet. Juga untuk saling bertukar pendapat mengenai tantangan pengasuhan di keluarga masing-masing. Sabtu kemarin adalah pembukaan klub buku tersebut. Dibuka mbak Nurul dengan membahas buku di atas, “Membangun Karakter Anak Melalui Brain-Based Parenting (Pola Asuh Ramah Otak)”. Setelah memposting foto dengan keterangan kegiatan, banyak yang meminta saya sharing kegiatan tersebut. Jadilah, hari ini saya coba tulis disini. Hanya saja, saya belum membaca bukunya. Juga saya tak bisa menyimak keseluruhan materi. Jadilah apa yang saya ingat saja yang akan saya tulis disini. Semoga tetap bermanfaat yaa. ?? Jadi pola asuh ramah otak itu yang seperti apa? Sebelum membahas itu, mari kita kenali otak anak dan bagian-bagian otak. Jadii, anak sudah membawa seratus ribu sel…