Ada yang salah dengan diriku. itulah yang sering aku pikirkan. Aku merasa bukan lagi diriku yang dulu. Aku menjadi orang yang sangat sensitif dan tak lagi bisa mengendalikan emosi. Apalagi saat menghadapi anak-anak. Ketidakstabilan emosi yang sangat berpengaruh pada anak-anak inilah yang selalu menggangguku. Kenapa aku tak lagi bisa seperti dulu? Kenapa sekarang aku tak tahan mendengar tangisan anak-anak? Padahal dulu aku bisa menahan untuk tidak reaktif saat anak menangis, melakukan kesalahan, atau menjengkelkan. Innerchild, pengendalian pikiran, macam emosi dan masih banyak lagi ilmu tentang emosi yang aku pelajari dan aku coba terapkan. Namun hasilnya nihil. Aku belum juga bisa berubah. Aku merasa ada hal yang perlu diperbaiki dariku. Aku perlu ke psikolog agar aku tahu apa yang terjadi padaku sehingga aku bisa mengelola emosiku dan bisa lebih sabar menghadapi anak. Begitu pikirku. Namun, tahun demi tahun berlalu, aku belum ada kesempatan untuk bertemu dan berkonsultasi dengan psikolog. Sampai akhirnya, beberapa bulan lalu, aku merasa diriku semakin aneh. Emosiku makin tak terkendali terutama pada anak-anak dan suami. Aku juga merasa fisikku semakin lemah. Aku bisa tiba-tiba merasa sangat lemas dan gliyeng. Rasa-rasa ingin pingsan. Beberapa kali aku merasa aku sedang menghadapi kematian. Jantung berdetak tak karuan, napas pendek, tangan dan…
Rasanya aku sangat sedih. Aku berpikir diriku tak berharga. Aku merasa sendiri bahkan aku berpikir tak akan ada orang yang sedih dan kehilangan saat aku pergi. Tak ada orang yang membutuhkanku. Badanku terasa lemah dan lemas. Ada rasa takut untuk bangun dari tempat tidur. Apakah aku akan baik-baik saja jika aku beranjak dari tempat tidur? Apakah aku tidak akan memikirkan hal buruk itu lagi ketika aku bangun dari tempat tidur? Apakah aku tidak akan marah-marah pada anak jika aku keluar dari kamar? Sepertinya tidak! Aku hanya akan membuat permasalahan menjadi besar. Biarkan aku disini dulu, di tempat tidur ini, sampai aku siap. Biarkan aku merasakan sedih ini sendiri. Begitu pikirku. Namun nyatanya, perasaan sedihku tak sirna. Bahkan bertambah. Video lucu atau drama hanya mengalihkan rasa sedih dan pikiran yang tak ingin aku pikirkan. Aku makin menarik diri dari koneksi orang-orang terdekatku. Aku bahkan tak punya keberanian untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarku. Pikiran berlalu lalang berisik di kepalaku. Hanya saja aku malas menggubris mereka. Aku benar-benar tak mau memikirkan mereka. Aku hanya tak mau berpikir. Bodo amat. Sampai akhirnya sesi jadwal ku bertemu dengan psikolog tiba. Ya, aku memang beberapa bulan ke belakang konsultasi dan terapi dengan psikolog untuk gangguan kecemasan…
Rencanakan apa yang ingin dilakukan, lalu lakukan apa yang sudah direncanakan agar tak hanya jadi khayalan. Yups, saatnya beraksi menjalankan family project yang sudah direncanakan. Dimulai dengan membuat kampanye agar orang aware dan tahu bahwa ada IG bernama @griya.langit yang lahir karena kami ingin berbagi hasil belajar tentang home schooling. Bahwa saya dan suami sedang merintis sebuah penjalanan panjang bersama anak-anak dalam sebuah kendaraan bernama home schooling yang tentu saja butuh banyak perbekalan berupa ilmu dan pengalaman. Bukan, bukan karena kami sudah lebih paham atau karena kami sudah berhasil menjalankan home schooling. Namun karena kami butuh arena untuk berbagi apa yang sedang kami jalankan dan yang sedang kami pelajari. Karena kami ingin melatih diri untuk mengkomunikasikan dan menginformasikan dengan cara yang lebih baik dan yang membahagiakan kami. Agar pengetahuan kami tentang home schooling meningkat sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan teman atau saudara yang selama ini penasaran tentang home schooling. Apalagi jika apa yang nanti kami sampaikan nanti bisa mempengaruhi stigma-stigma negatif yang selama ini berkembang di masyarakat tentang home schooling. Hal itu tentu akan sangat membahagiakan kami. Namun, seberapa berdampakkah project kami, itu bukan hal yang utama. Biarlah hasil akhir menjadi hak dan rahasia Allah. Kami hanya ingin belajar dan berbagi hasil…
Hai teman-teman Kali ini saatnya kami main ke Bandung nih, ke Timnya Teh Shinta Anggraini. Setelah mengetahui tujuan timnya rasanya langsung merinding, karena mengangkat “Kebahagiaan Dunia dan Akhirat”. Benar-benar tujuan yang sangat mulia. Semoga senantiasa diberikan kelancaran ya Teh. Aamiin Setelah cukup merasakan merinding, sekarang kami sampaikan maksud kunjungan kami yaitu review jurnalnya Nash Home Team. Ini dia: Itu tadi review dari kami ya Teh, seneng liat jurnalnya bisa menjadi pemacu kami untuk selalu memperbaiki ibadah. Kami berharap bisa berkunjung lagi agar bisa membawa pulang ilmunya sehingga kami dan keluarga dapat “Sehidup Sesurga”. Aamiin
“Mimpi yang dituliskan akan menjadi rencana, rencana yang dikerjakan akan berubah menjadi komitmen, komitmen yang selalu dipegang akan mengubah mimpi jadi kenyataan.” – Bu Septi Peni Wulandari Dari kalimat yang dituliskan Bu Septi di atas, kita jadi sadar betapa pentingnya memperjuangkan mimpi kita. Maka kami dari Tim Griya Langit akan membagikan apa tujuan dan langkah yang harus dijalani agar mimpi kami bisa menjadi kenyataan. Ini merupakan hasil tindak lanjut atas permasalahan yang sudah kami jelaskan di postingan sebelumnya yaa. Karena Griya Langit merupakan Home Team, jadi anggotanya hanya 2 orang yakni Papa dan Mama. TUJUAN Griya Langit akan belajar sehingga menjadi percaya diri tentang Home Schooling untuk selanjutnya menginformasikan hasil belajar di Instagram dalam waktu seminggu sekali. PETA SUMBER DAYA PAPA Penentu Tema Posting Pencari ide kreasi layout untung posting Instagram Membuat desain layout tampilan Feed Instagram Posting/Upload MAMA Mencari data terkait Tema Posting yang sudah ditentukan Membuat kalimat untuk Feed Instagram sebelum dibuatkan desainnya Membuat Caption untuk menjelaskan lebih rinci terkait tema yang diangkat MILESTONE: Hari pertama, menentukan tema untuk posting di instagram Hari kedua dan ketiga, belajar atau mencari data sebanyak-banyaknya dalam rangka mewujudkan tema posting Hari keempat dan kelima, menentukan kalimat untuk feed instagram…