Aliran rasa bunda cekatan institut ibu profesional Rasanya baru kemarin kelas ini dimulai. Ternyata sudah 6 bulan kami menjalaninya. Bagi saya, Bunda cekatan itu teman mencari jati diri dan teman bertumbuh menjadi versi terbaik diri. Agar apa? Agar BAHAGIA. Karena ibu yang bahagia menularkan kebahagiaannya kepada orang-orang disekitarnya. Terutama suami dan anak-anaknya. Di bunda cekatan, kami diminta untuk menyelam ke dalam diri sendiri. Siapa aku? Apa yang aku suka? Apa yang aku bisa? Apa yang tak kusuka? Apa yang tak kubisa? Lalu, membuat skala prioritas. Kenapa? Karena kita bukan wonder women. Kita tak perlu bisa semua hal. Kita hanya perlu fokus pada apa yang kita sukai dan memperbanyak jam terbang agar ahli. Kemudian, kami pun membuat peta kehidupan. Dimana tujuannya adalah seseorang yang “gue banget”. Apalagi jika tujuan tersebut bisa bermanfaat untuk orang lain, tentu saja akan tambah membahagiakan. Proses itu kami dapatkan saat di kelas telur-telur. Sedangkan di kelas ulat, kepompong, dan kupu-kupu kami digodog agar punya semangat belajar, konsisten dan punya jam terbang. Maka disini kami diberi banyak tantangan, dipertemukan dengan buddy dan juga mentor. Lalu melahap dan mempraktikkan ilmu. Perjalanan menjadi kupu-kupu memang tak mudah. Tapi kebahagiaan menemukan diri, menjadi tahu apa yang disukai diri membuat…
Ini cerita beberapa pekan yang lalu. Tepatnya dua minggu yang lalu, hari Sabtu, 27 Juni 2020. Atas permintaan suami, kami mengadakan rapat internal keluarga semester I di tahun 2020 ini. Sekaligus merencanakan berbagai kegiatan di semester berikutnya. Yang kami bahas antara lain tentang keuangan, penghematan air dan listrik, kebutuhan intenet, proyek keluarga, kepengurusan saya di IP, bisnis baru suami yaitu Roda Raja, serta kegiatan ibadah selama pandemi. Lucunya, sesebapak bikin undangan dong, untuk kegiatan ini ??. Berikut undangan rapat yang dibuat oleh sesebapak tercinta Baca Surat Undangan itu saya kok gagal fokus ke kata-kata “Engkau yang Tersayang”. Hihihi. . . ? Oiya, masing-masing dari kami juga mengungkapkan permasalahan serta kendala di dalam rumah. Akhtar, si sulung sudah bisa berpendapat dan menyuarakan isi hatinya. Berbeda dengan si Adik yang masih tercampur antara kenyataan dengan imajinasinya. 😀 Kenapa sih kami membuat rapat ini? Ternyata eh ternyata, kami merasakan kenyamanan saat melakukannya. Sesuatu yang jelas tujuannya, terencana dan berjadwal di awal itulah titik temu kenyamanan kami berdua. Yang juga sesuai dengan bakat dominan kami berdasarkan tes Talents Mapping. Yaitu Fokus. Seperti apakah orang dengan bakat fokus itu? Orang yang berbakat fokus itu membutuhkan tujuan yang jelas. Tujuan inilah yang berfungsi sebagai kompas untuk…
Selasa siang, Waktunya jurnal bunda cekatan. . . Minggu ini kami diminta untuk merayakan keberhasilan dengan memberikan surat kepada mentee dan atau mentor. Tadi pagi, saya dan mentor berbalas surat. Begini isinya Setelah beberapa waktu lalu melakukan false celebration, lalu minggu lalu menuliskan kemajuan, minggu ini kami merayakan keberhasilan bersama dengan saling berterima kasih lewat surat. Pengalaman yang menyenangkan dan indah. Semoga perjalanan kami berdua melawati fase ini di ridloi Allah. Aamiin. Selain saling merayakan keberhasilan, minggu ini kami diminta untuk mewarnai kupu-kupu. Warnanya terserah kami. Bisa disesuiakan dengan kondisi emosi masing-masing selama menjalani proses mentoring. Penasaran dengan warna kupu-kupu saya?? Berikut kupu-kupu saya dengan warnanya. Berbekal gambar yang di print dan krayon anak-anak, saya mewarnainya. Ada warna gelap, ada pula warna terang. Begitulah saya menggambarkan kupu-kupu saya di program mentorship. Warna gelap menunjukkan bahwa ada kalanya saya merasa malas, jenuh, tak mengerti dan melakukan kesalahan. Warna cerah menunjukkan bahwa ada hal positif yang saya dapat selama mentorsip. Yaitu mendapatkan mentor yang kompeten, mendapat ilmu dari mentor yang dapat diaplikasikan, juga mendapat proses penuh insigh dari perjalanan kelas ini yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan. Nyatanya, warna gelap yang ada dalam sayap kupu-kupu tak mengurangi keelokan si kupu-kupu bukan? Bahkan menambah…