Puasaku di Bunda Cekatan
Bunda Cekatan / 29 Maret 2020

Bagi seorang muslim, puasa tentu suatu hal yang sudah tidak asing lagi. Bahkan ada 1 bulan dimana seorang muslim diwajibkan puasa. Yaitu bulan Ramadhan yang insyaAllah sebentar lagi akan kita temui (kurang dari 30 hari). Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. (Sumber: Wikipedia) Nah, di bunda cekatan pekan ini, kami diminta untuk puasa. Puasa apa? Apakah puasa menahan lapar dan haus seperti pengertian di atas? Ternyata bukan! Puasa yang dimaksud adalah puasa melakukan hal-hal yang menghalagi kami menjalankan mind map kami. Saat mengerti apa yang harus dikerjakan, hal pertama yang saya pikirkan adalah tentang emosi. Tantangan utama yang harus saya taklukkan untuk memperlancar perjalanan saya menjadi seorang “Ibu Pendidik Rumahan”. Itulah mengapa di pekan ini saya memutuskan untuk puasa mengurangi marah-marah terutama kepada anak-anak. Boleh marah asal dengan alasan dan cara yang benar. Gambar di atas adalah kalender puasa yang berisi badge. Puasa dimulai tanggal 20 sampai 26 Maret 2020. Karena salah memahami tugas, saya baru mulai puasa di tanggal 23 Maret 2020. itulah mengapa di kalender saya tanggal 20 sampai tanggal 22 kosong tak ada…

Kapsul Waktuku
Orientasi Komunitas / 24 Maret 2020

Kalau ada kata kapsul waktu, entah mengapa hal pertama yang saya ingat adalah doraemon. Ya, mesin waktu yang sering digunakan Doraemon, Nobita, dan teman-temannya untuk berkunjung ke masa depan atau masa lalu. Tapi sebenarnya apa itu kapsul waktu? Kapsul waktu adalah sebuah penyimpanan barang atau informasi sejarah, biasanya ditujukan sebagai metode komunikasi dengan orang masa depan dan untuk membantu para arkeolog, antropolog atau sejarawan masa depan. Kapsul waktu terkadang dibuat dan dikubur saat perayaan seperti pameran dunia, sebuah batu penjuru diletakkan untuk sebuah gedung atau acara-acara lainnya. Sumber: wikipedia Baru saja saya menyelesaikan membuat kapsul waktu ala saya sebagai salah satu tugas orientasi kampung komunitas Ibu Profesional. Disini saya menuliskan tentang keadaan diri saya sebagai istri, ibu dan pribadi. Lalu saya diminta untuk menuliskan Istri seperti apakah saya 10 tahun yang akan datang Ibu seperti apakah saya 15 tahun yang akan datang Lalu Apa yang saya lakukan dan saya capai saat saya berusia 45 tahun. Saya membayangkan diri saya disaat itu lalu menggabungkan rencana-rencana, mimpi saya dan suami, serta target-target pendidikan di rumah kami, sayapun menuliskan semuanya dalam sebuah kertas berwarna pink. Saya lipat kertas itu lalu saya masukkan ke wadah berbahan plastik. Setelah itu saya balut dengan lakban keseluruh bagian sampai…

Berbagi Rasa, Berbagi Asa
Bunda Cekatan / 10 Maret 2020

Selamat siang. . . Hari Selasa, waktunya mengerjakan tugas bunda cekatan. Sebelum ke tugas, saya ingin bercerita sedikit tentang kelucuan dan keseruan selama mengerjakan tugas minggu ini. Minggu ini, kami diminta untuk mencari buddy. Yaitu satu teman untuk berbagi aliran rasa dan berbagi bekal. Seperti biasanya, saya mulai memikirkan tugas bunda cekatan di hari Senin. Namun, setelah melihat kehebohan teman-teman tentang buddy, saya mulai gelisah di hari Ahad. Mulailah saya “melamar” beberapa teman dekat yang sekiranya sudah terbiasa berdiskusi. Dan taraaa, hasilnya NIHIL. Mereka sudah memiliki pasangan. ??? Saya mulai menjapri teman yang sudah kenal ataupun teman seregional. Namun, tetap nihil. Mereka semua sudah ada pasangannya. Saya mulai gelisah, tapi berusaha tetap tenang. Akhirnya saya bertanya di FBG (ini bukan cara saya banget btw ? ) khususnya di video live nya bunda Septi. Tak ada respon. “Mungkin karena weekend jadi tak ada yang lihat.” Begitu pikir saya. Mencoba positif. Lalu, saya mencoba cara kedua. Saya mengatakan di grup HIMA (himpunan mahasiswa) IP Jepara, regional saya, jika saya belum berpasangan. Angin segar datang saat mbak Lala, teman seregional. Beliau ingin membantu dengan mengenalkan teman beliau yang belum berpasangan juga. Tak lama, ada WA baru masuk. Saya jawab salam dari WA tersebut….

Mari Menepi untuk Refleksi
Bunda Cekatan / 3 Maret 2020

Kelas ulat-ulat bunda cekatan memasuki minggu ke-7. Mendekati berakhirnya kelas ini, kami diminta untuk refleksi diri. Bagaimana belajar kami selama di hutan pengetahuan. Sekarang, mari kita menggelar tikar. Merenung di pinggir danau lalu flasback kebeberapa minggu ini. Apa saja yang kita lakukan dan pelajari.   Jujur, di kelas ini saya cukup membatasi diri untuk tidak makan terlalu banyak. Walaupun sebenarnya banyak sekali makanan yang saya butuhkan dan terlihat nikmat. Namun, saya memilih untuk menikmati setiap ilmu secara pelan-pelan dan terstruktur. Akhirnya, selama kelas ini pun saya hanya makan besar 3 jenis ilmu. Yaitu Manajemen emosi dengan sub tema manajemen konflik, innerchild, dan self healing.  Homeschooling dengan metode Fitrah Based Education. Tallets Mapping Ketiga ilmu di atas adalah ilmu yang ada dalam peta saya. Oiya, selama perjalanan di hutan pengetahuan, makanan yang saya dapat sudah sesuai dengan kebutuhan yang ada di peta. Karena saya fokus hanya pada peta. Walaupun banyak ilmu yang saya butuhkan bertebaran dan terlihat lezat. Strategi belajar yang saya rasa berhasil selama berada di hutan pengetahuan adalah Sering-sering melihat peta Memperhatikan secara seksama ilmu yang dipelajari Menuliskan apa yang didengar atau dibaca Membacakan hasil mencatat pada suami Menjadikan hasil catatan sebagai bahan diskusi dengan suami. Demikian hasil refleksi perjalanan…