Minggu kedua kelas ulat-ulat. . . Saya dikejutkan dengam tugas yang tak biasa! Ya! Membuat potluck ilmu untuk dibagikan kepada teman-teman lain dalam bentuk audio atau video. Yang pertama kali terbersit dalam pikiran saya adalah “bukan gue bangeeet”. Secara saya adalah orang yang lebih menikmati bahasa tulisan dibanding audio atau video. . . Bahkan awalnya berniat untuk skip saja untuk tugas ini. Kan ada toleransi 2 kali tidak mengerjakan tugas. Begitu pikir saya. Tetapi. . . Akhirnya saya memutuskan menjadikan tugas ini sebagai tantangan. Tantangan saya sebagai ibu dengan 2 anak yang lahir di era teknologi. Anggap saja, ini adalah salah satu cara saya memantaskan diri untuk mendidik anak-anak yang hidup di era teknologi. Kalaupun tak bisa secepat mereka beradaptasi dengan teknologi, paling tidak saya berusaha. Begitulah akhirnya saya mencoba mengerjakan tugas walau gagap. Saya membuat tutorial membuat playdough menggunakan aplikasi kinemaster. Saya membuatnya dengan gambar dan tulisan lalu saya beri penjelasan menggunakan audio. Saya harus cek tutorial di youtube dan google berulang kali. Lalu coba-coba menggunakan beberapa tools. Yang penting jadi dulu. Lalu, agar hasil karya saya bisa punya link untuk disetorkan sebagai tugas. Saya pun membuat akun youtube. Disitulah saya meng- upload tugas saya. Mau lihat? Boleh klik di link…
Tak terasa 4 tugas di kelas telur-telur telah terlewati. Dalam kelas telur ini saya banyak merenung dan berpikir untuk menentukan jalan yang akan saya lalui dengan cara yang bahagia. Empat pekan dilalui. Waktunya si telur menetas menjadi ulat kecil. Si ulat kecil ini kebingungan melihat dunia yang baru dia temui. Namun dia harus bertahan hidup. Dia harus mencari makanan untuk dia makan. Tanpa ada yang menyuapai. Artinya dia harus mencicipi satu-satu makanan yang ada di hutan. Dengan begitu dia akan tahu mana makanan yang cocok untuknya mana yang tidak. Begitu jugalah tugas kami di kelas ulat ini. Kami diibaratkan ulat yang sedang kelaparan ilmu. Lalu kebingungan ilmu apa saja yang harus dimakan. Bersyukur kami dibekali peta di kelas telur. Maka peta itulah yang akan menjadi pedoman untuk mencari makan di “the jungle of knowledge” agar tak tersesat lalu kehabisan waktu. Lalu, sebelum memulai petualangan, disediakan tempat untuk berbagi potluck ilmu. Barangkali ada ilmu yang bisa dibagi atau bisa diambil dari teman-teman. Nah, potluck yang saya sajikan adalah tentang berpikir positif. Dari sebuah buku berjudul Terapi Berpikir Positif karangan Dr. Ibrahim Elfiky. Saat aku belajar, ada satu hal menarik yang aku dapatkan yaitu, Dalam buku ini, terdapat 5 bagian dan setiap bagian memiliki sub…
Baiiiiik. . . Minggu ini memasuki pekan keempat bunda cekatan ibu profesional. Setelah melewati telur hijau, telur merah, lalu telur orange, minggu ini kami diberi tugas untuk membuat mind mapping. Ditugas bunda cekatan mind mapping digunakan untuk membantu memetakan proyek yang akan dibuat berdasarkan telur-telur sebelumnya. Sedangkan tujuan membuat mind mapping ini adalah untuk mempermudah mengingat, mencatat, maupun mengevaluasi kegiatan atau proyek kita. Nah, dalam tugas kali ini, saya membuat projek dengan judul “Positive Life“. Mengapa? Karena menurut saya, positive life inilah yang akan membantu saya hidup lebih bahagia. Harapannya ketika sudah hidup dengan pola yang positif, teori ataupun informasi yang didapat, dapat masuk dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan. Dari pemaparan di atas, saya akhirnya membuat 4 tujuan, yaitu: Menjadi pribadi, istri, dan ibu bahagia Bisa mendampingi suami dengan sabar Bisa menjadi fasilitator anak dengan sabar Bisa positif thinking dalam segala kondisi. Sedangkan ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk menuju tujuan saya tersebut antara lain, 1. Ilmu Berpikir Positif Yang kemudian bercabang menjadi beberapa ilmu yaitu: Jurnal syukur, ilmu menyalurkan emosi negatif, dan tazkiyatun nafs. 2. Ilmu Perkembangan Anak sesuai Usia Yang kemudian bercabang menjadi beberapa ilmu yaitu: Fitrah Based Education, pendidikan berbasis karakter, dan talents mapping. 3. Ilmu Agama Yang kemudian bercabang…
Selamat siang mommiees… Selamat datang di tugas ketiga bunda cekatan ibu profesional…. Minggu ini, kami diminta untuk mencari telur orange. Apa itu telur orange? Telur orange adalah ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk menunjang keterampilan yang sudah dipilih di telur merah. Minggu lalu, saya telah memilih 5 keterampilan yang ingin saya tingkatkan yaitu: Komunikasi produktif, ilmu ini membantu saya menyampaikan gagasan serta bertanya perasaan kepada anak dan suami dengan cara yang benar. Manajemen waktu, Manajemen waktu membantu saya membuat prioritas kegiatan mana saja yang harus didahulukan tanpa mengorbankan kebahagiaan pribadi dan kewajiban sebagai istri dan ibu. Membaca bahasa tubuh, ilmu ini ingin saya pelajari untuk menunjang aktivitas merasakan perasaan orang lain terutama anak-anak dan suami. Sentuhan ibu, ilmu ini ingin saya pelajari untuk menunjang aktivitas merasakan perasaan orang lain terutama anak-anak dan suami. Bahasa cinta, ilmu ini ingin saya pelajari untuk menunjang aktivitas berpikir sekaligus merasakan perasaan orang lain terutama anak-anak dan suami. Setelah merenung lalu berdiskusi dengan salah seorang teman sebut saja Mbak Nurul ?, saya akhirnya merevisi telur merah saya. Mengapa? Karena saat ini hal penting dan mendesak yang ingin saya lakukan adalah ingin memperbaiki hubungan dengan anak dan memperbaiki kesalahan-kesalahan pengasuhan masa lalu yang mempengaruhi perilaku anak saat ini. Nah, saya sengaja merevisi…