Yey, hari ini kami ikut papa kerja, bonusnya dapet jalan-jalan ke mal sekaligus nonton. Pertama kalinya Arfa nonton bioskop! Pertama kali juga untuk saya setelah hamil anak kedua! Hmmm, kira-kira 3 tahun lalu saya terakhir nonton di bioskop. ? Jadi, saya, Akhtar, dan Arfa ikut papa ke semarang. Selama papa kerja kami main-main di dalam mobil. Sorenya, dapat bonus nonton “How You Train Your Dragon”. Tanpa rencana. Dadakan. Pernah membawa Akhtar nonton di umur 2 tahun, membuat kami tak terlalu khawatir. Paling tidak ada bayangan apa reaksi Arfa beserta resikonya. Akhtar agak sedikit kaget dengan suara bioskop yang cukup keras waktu itu walaupun tetap bisa nonton sampai Akhir. Arfa berakhir minta keluar. Fokus dan tegang, begitu yang saya tangkap ketika Arfa menonton. Sekitar seperempat film diputar, saya bertanya, “Arfa takut? “Iyaaa,” jawab Arfa sambil mewek. “Gpp nak, ini ada mama.” Saya peluk dia kemudia saya beri minum. Setengah film diputar, saya kembali bertanya,” Arfa mau keluar?” “Iyaaa,” Jawab Arfa lagi. “Tapi mas Akhtar sama papa tetep disini ya?” “Iyaa” Akhirnya saya dan Arfa keluar. Akhtar dan papa melanjutkan menonton. Jadii, jangan tanya bagaimana isi filmnya yaa. Bagi saya, sudah menjadi resiko untuk mau dan bersedia keluar jika membawa toddler nonton…
Masih ingat tulisan saya tentang sayuran berkaki empat? Baca : Sayuran Berkaki Empat Dalam tulisan Sayuran Berkaki Empat tersebut saya dan anak-anak menggunakan ubi jalar untuk membuat tikus dan singa. Dan ternyata, ubi jalar yang kami gunakan tersebut diambil oleh pak suami kemudian ditaruh di pot depan rumah. Tentu setelah tak digunakan untuk bermain oleh anak-anak. Tanpa disangka, tumbuh daun yang lebat dari ubi tersebut. Hari ini panen kedua kami. Panen pertama, daun ubi jalar kami buat sayur oseng-oseng. Panen kedua ini, kami berencana menggororengnya dengan tepung. Saat pertama panen, kami sempat ragu apakah daun ubi jalar bisa dimakan atau tidak. Setelah mencari informasi lewat google, ternyata daun ubi jalar bisa dimakan bahkan bermanfaat. Kandungan dalam Daun Ubi Jalar Daun ubi jalar ternyata memiliki kandungan dan senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh. Berikut ini merupakan kandungan di dalam daun ubi jalar Kalsium. Zat Besi. Karoten. Vitamin C. Vitamin E. Vitamin K. Vitamin B. Betakaroten. Protein. Manfaat Daun Ubi Jalar Nah, dari berbagai macam kandungan itu, ternyata banyak manfaat yang bisa kita dapat dengan mengkonsusmsi ubi jalar. Apa saja manfaatnya? Berikut adalah beberapa manfaat daun ubi jalar. Mengatasi Bengkak dan Memar Mengobati Peradangan (Inflamasi) Mengatasi Bisul Mengobati Demam Berdarah Dengue (DBD) Meredakan Demam Mencegah…
Sudah hampir 1 tahun nge-blog (atau baru ya ?) tapi sepertinya saya belum pernah bercerita tentang diri sendiri (lebih banyak bercerita tentang keseharian bersama anak dan suami). Jadi, hari ini saya akan sedikit bercerita tentang diri saya. Nama saya Tutik Andarini (yang kemudian saya pakai untuk nama blog ini). Tutik, begitu saya sering dipanggil. Nama yang diberikan orang tua saya 28 tahun silam. Saya lahir di Boyolali. Kota yang terkenal sebagai kota susu. Pendidikan saya bermula di TK Pertiwi Ampel, Boyolali. Saya ingat betul, saya anak yang pemalu dan penakut waktu itu. Saya sering sekali menangis. Maunya selalu ditunggui di dalam kelas. Pun pernah tak jadi ikut ekstra drum band karena takut pada pak pelatih yang menurut saya menakutkan. Dua tahun di TK, saya melanjutkan sekolah di SD N Kaligentong 1, Ampel, Boyolali. Masa ini adalah masa kepercayaan diri saya muncul. Tepatnya ketika peringkat 1 ada di rapor saya waktu itu. Banyak kegiatan dan lomba saya ikuti dan kebanyakan berbuah hasil. Lomba siaga sebagai pimpinan regu, lomba senam, siswa teladan, dan setiap tahun dari kelas 4, saya dikirim kecamatan untuk lomba menari daerah di Kabupaten. Dari situ saya merasa menari adalah passion saya. Bahkan pernah bercita-cita untuk membuka kelas menari…
Entah mengapa setiap si sulung membaca buku, saya merasa deg-deg an. Deg-deg an, pertanyaan apa yang akan dia lontarkan kepada saya. Seperti siang tadi, ketika dia membaca buku Ensiklopedi Bocah Muslim. Dia membaca tentang tubuhku. Tentang dari mana kita berasal. Disitu diperlihatkan gambar tentang alam yang dilalui manusia. Dari alam ruh, alam rahim, alam dunia, alam kubur, hingga alam akhirat dengan akhir surga dan neraka. Akhtar segera meminta saya untuk membacakan tentang neraka. Sepertinya dia tertarik dengan manusia yang berapi. Saya putar otak agar tak banyak yang saya ceritakan tentang neraka mengingat usianya baru akan menginjak 5 tahun bulan Maret mendatang. “Mama ceritakan yang ini dulu ya.” Kata saya sambil menunjuk ilustrasi tentang alam ruh. “Yang ini aja mah.” Dia tetap bertahan dengan pilihannya. “Yang ini dulu, karena ceritanya bersambungan.” Begitu kilah saya. “Baiklah.” Sayapun mulai bercerita tentang ruh manusia. Di alam ruh tersebut mereka membuat perjanjian dengan Allah. Kemudian, ruh itu akan ditiupkan ke dede bayi di dalam perut ibu ketika berumur 4 bulan. Setelah lahir dari ibu, dede bayi menjadi manusia yang terus bertambah besar. Ada yang menjadi manusia baik, ada yang tidak baik. Manusia yang tidak baik masuk ke neraka yang di dalamnya banyak apinya. Manusia yang…