Ulasan Buku: Allah Ciptakan Tubuhku
Ulasan Buku / 30 April 2018

Penulis: Amalia Kartika Sari Penerbit: The Gang of Fur Books “Allah Ciptak an Tubuhku” merupakan salah satu buku favorit saya karena selain menarik untuk anak, isinya sangat baik untuk mengenalkan begitu baik dan sayangnya Allah kepada kita,manusia, dengan cara anak-anak. Ilustrasi di dalam buku ini membantu anak mudah mencerna apa yang ingin disampaikan penulis. Berkat buku ini pula, Akhtar, anak saya, mengenal Allah dan “sepertinya” merasa bahwa Allah itu hebat dan sayang kepadanya. Saya termasuk orang tua yang tidak ingin menggegas anak untuk segera bisa. Karena bagi saya, anak tahu kenapa harus melakukan itu jauh lebih penting dibanding segera bisa. Misalnya, mengenai sholat. Materi tentang sholat saya selipkan ketika membaca buku ini pada bagian “Allah berikan aku… “ Saya: “Allah berikan apa saja Akhtar?” Kemudian Akhtar menyebutkan semua bagian tubuh yang ada digambar. Saya: “Allah baik ya Akhtar, kasih kita semua itu. Kasih mata, kasih jantung, dll. Itu kenapa kita mesti sholat, Akhtar. Karena Allah baik, kita bilang terima kasih sama Allah, caranya dengan sholat” Begitulah buku ini membantu saya mengenalkan tauhid kepada Akhtar dan mengapa saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh anak-anak. Satu hal yang kurang bagi saya. Buku ini tidak memiliki halaman. Namun, tetap tidak mengurangi kualitas…

Akhtar dan Robot
Keluarga / 26 April 2018

Matanya akan berbinar ketika membicarakan atau membuat robot. Berbeda sekali ketika membicarakan tentang mobil atau binatang. “WOW Moment” yang kami temukan berkaitan dengan robot adalah ketika tiba-tiba Akhtar bisa membuat robot dari lego tanpa melihat contoh dan tanpa kami tuntun pada umur 2 tahun-an. Mungkin dia mengingat cara kami (saya dan papanya) membuat robot di hari sebelumnya. Setelah itu, berbagai macam aksesoris robot dia sematkan dalam robot buatannya. Kadang ada helm, ada penyemprot air, pedang, kacamata, bahkan diapers. ? Kadang kami, terutama saya, masih suka melihat kepintaran anak lain seusia Akhtar. Ada yang sudah bisa menghafal doa-doa, dll. Jelas itu salah. Saya hanya boleh membandingkan Akhtar dengan Akhtar yang sebelumnya. Maaf ya nak, ijinkan mamamu belajar. Belajar menemanimu berpijar di tempat terbaik dengan cara terbaik sesuai kehendak Tuhan-mu.

Suatu ketika perjalanan dari Salatiga ke Kudus via Bringin
Keluarga / 25 April 2018

Saat adik tidur, waktunya Akhtar bersama saya. Banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan kepada saya. Salah satu yang membuat saya salah tingkah adalah ketika kami melewati pepohonan rindah ditengah matahari yang terik. Akhtar: “mah, pohonnya ga kepanasan?” Saya: “oiya, kepanasan ga ya? Apa malah seneng ya? pohonnya seneng karena bisa masak makanan” Akhtar: “sreng2 gt?” Saya: “iya, makanan dari akar (saya pernah menjelaskan kepada akhtar tentang fungsi akar) dibawa ke daun buat di masak. Kalau Akhtar masak pakai api, daun masaknya pakai sinar matahari. (Semoga jawaban memuaskan Akhtar)” Akhtar terdiam sejenak seperti berpikir. Akhtar: “kalau air dicampur angin dicampur sinar matahari dicampur dingin dicampur panas jadinya apa?” Saya: “eng ing eng????” Saya kemudian berpikir, jawaban apa yang bisa memuaskan pertanyaan akhtar tanpa berbohong dan tanpa mematahkannya. Saya: “waduh, mama juga belum pernah dengar sinar matahari dicampur dingin dicampur angin dicampur panas jadinya apa. Nanti kalau akhtar sudah tambah besar, kita cari tau sama-sama ya. Kalau belum ada yang pernah bikin, akhtar yang bikin ya. Nanti kasih tau mama hasilnya”   Auh, mamanya jawabnya deg-deg an. Anak-anak ni selalu berpikir out of the box ya.